RangkaianPower Supply Variabel. Pada rangkaian power supply variabel, tegangan output-nya dapat disesuaikan dan diubah berdasarkan kebutuhan. Pada rangkaian power supply ini, IC yang digunakan biasanya adalah IC dengan tipe LM317. Sedangkan untuk tegangan outputnya nilainya adalah antara 12,5-15 VDC dengan kuat arus 1 Ampere. B= Medan magnet (Tesla) I = Arus listrik (Ampere) L = Panjang kawat yang dialiri listrik (Meter) Besar gaya lorentz akan berpengaruh secara langsung oleh gaya torsi pada motor listrik, torsi putar yang dihasilkan oleh gaya tersebut adalah. T = B x I x L x r. Agar lebih paham, simak animasi prinsip kerja motor listrik DC berikut. 2 Motor Listrik Arus Searah DC. Motor listrik arus searah (DC) adalah salah satu jenis motor listrik yang beroperasi dengan menggunakan sumber tegangan arus listrik searah (DC). Motor listrik arus searah (DC) ini dapat dibedakan lagi jenis-jenisnya sebagai berikut. a). Secaratermis jenis ini sama dengan Otomat-L. Tetapi pengaman elektromagnetiknya memutuskan dalam waktu 0,2 sekon, jika arusnya sama dengan 2,5 In-3 In untuk arus bolak-balik atau sama dengan 4 In untuk arus searah. Jenis Otomat ini digunakan untuk instalasi rumah. Pada instalasi rumah, arus gangguan yang rendah pun harus diputuskan dengan cepat. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Motor listrik adalah salah satu jenis mesin yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pembuatan peralatan rumah tangga hingga industri besar. Terdapat jenis jenis motor listrik yang digunakan, yaitu motor AC, Motor DC, dan Motor Stepper. Kita akan mengulas tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis motor DC Direct CurrentMotor DC adalah jenis motor listrik yang menggunakan arus listrik DC sebagai sumber tenaganya. Motor DC dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu motor DC seri dan motor DC shunt. Motor DC seri digunakan untuk aplikasi yang memerlukan torsi yang besar dan kecepatan yang rendah, sedangkan motor DC shunt digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan yang Motor DCLebih murah dibandingkan motor mudah dalam pemeliharaan dan kecepatan yang lebih Motor DCLebih kurang efisien dalam penggunaan dapat digunakan pada kisaran kecepatan dalam pengaturan percepatan yang AC Alternating CurrentMotor AC adalah jenis motor listrik yang menggunakan arus listrik AC sebagai sumber tenaganya. Motor AC dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu motor induksi, motor sinkron, dan motor brushless. Motor induksi digunakan untuk aplikasi yang memerlukan torsi yang besar dan kecepatan yang rendah, sedangkan motor sinkron digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan yang konstan. Motor brushless digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kontrol yang lebih baik dan efisiensi yang lebih Motor ACLebih efisien dalam penggunaan digunakan pada berbagai kisaran digunakan pada aplikasi yang membutuhkan percepatan yang Motor ACLebih mahal dibandingkan motor sulit dalam pemeliharaan dan kecepatan yang lebih stepper adalah jenis motor listrik yang digunakan untuk mengontrol posisi dengan tingkat presisi yang tinggi. Motor stepper digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kontrol posisi yang tepat, seperti CNC machine dan peralatan Motor StepperDapat diatur dengan tepat pada posisi yang diinginkanDapat digunakan pada aplikasi yang membutuhkan posisi yang tepat dan digunakan pada aplikasi yang membutuhkan kontrol yang baik dalam hal percepatan dan Motor StepperLebih mahal dibandingkan dengan motor DC atau daya yang lebih tinggi dibandingkan dengan motor DC atau yang lebih rumit dibandingkan dengan motor DC atau jenis motor listrik yang tepat akan disesuaikan dengan kondisi sistem dan aplikasi yang ada serta standar yang berlaku. Setiap jenis motor listrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga harus dipilih sesuai dengan kebutuhan yang Motor ListrikMotor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama Motor induksi satu fase, Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 induksi tiga fase, Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai; dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Motor Satu dan Tiga FaseAdapun klasifikasi motor listrik dapat dikelompokkan sebagaimana struktur dibawah iniGambar Bagian Klasifikasi Motor ListrikKlasifikasi motor listrik tergantung pada berbagai faktor, seperti daya yang dibutuhkan, jenis kelengkapan yang digunakan, dan kinerja motor. Beberapa klasifikasi yang umum digunakan adalahBerdasarkan sistem kelistrikannya, motor listrik dapat diklasifikasikan menjadi motor arus searah DC dan motor arus bolak-balik AC.Berdasarkan daya yang dibutuhkan, motor listrik dapat diklasifikasikan menjadi motor kecil kurang dari 1 kW, motor sedang 1-100 kW, dan motor besar lebih dari 100 kW.Berdasarkan jenis kelengkapan yang digunakan, motor listrik dapat diklasifikasikan menjadi motor brushless tanpa sikat dan motor brush dengan sikat.Berdasarkan kinerja motor, motor listrik dapat diklasifikasikan menjadi motor torsi tinggi, motor kecepatan tinggi, dan motor klasifikasi ini dapat digunakan untuk mengelompokkan motor listrik berdasarkan spesifikasi dan karakteristiknya, sehingga memudahkan dalam memilih jenis motor yang sesuai dengan kebutuhan. Kelas Teknisi Hai! Saya Kelas Teknisi. Di Saya menyalurkan hobi & berkarya. Saya seorang teknisi kelistrikan yang bergerak di bidang sistem tenaga listrik dan energi terbarukan Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar istilah tentang motor DC? Secara umum, motor DC adalah motor listrik yang dalam pengaplikasiannya menggunakan arus DC atau arus searah. Namun, kali ini kita tidak hanya akan mengulas pengertian motor ini secara umum saja. Karena kita akan membahas dengan lebih spesifik mengenai pengertian, fungsi, prinsip kerja, jenis, bagian, hingga kelebihan dan kekurangan dari motor DC. Jangan lewatkan informasi selengkapnya di bawah ini! pengertian motor dc Motor DC adalah jenis motor listrik yang penggunaannya memerlukan jenis arus DC atau arus searah. Jadi pada motor DC, arus searah yang dihasilkan nantinya akan diubah menjadi energi mekanis yang berupa putaran atau gerak. Pada umumnya, motor listrik dibedakan menjadi dua jenis yaitu motor AC dan DC. Perbedaan motor AC dan DC sendiri dapat dilihat dari jenis arus yang digunakan. Misalnya saja untuk motor AC yang tentunya memakai tegangan dari jenis arus bolak balik AC. Dan begitupun berlaku pada motor DC yang dalam operasinya nantinya akan menggunakan arus searah DC Pada motor dengan arus DC, di dalamnya biasanya terdapat kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan putaran. Nah, jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tersebut disebut sebagai RPM Revolutions Per Minute. Untuk sebuah motor DC, biasanya putaran yang dihasilkan adalah gerakan dengan kecepatan sekitar 3000-8000 RPM. Dan biasanya juga memiliki tegangan operasional dengan kisaran sebesar 1,5 sampai dengan 3 volt. Fungsi Motor DC fungsi motor dc Bukan tanpa alasan, tentu saja motor DC ini hadir dengan beragam fungsi. Kira-kira apa saja fungsi dari motor DC? Adapun fungsi motor DC adalah Motor yang menggunakan arus DC biasanya sering diaplikasikan pada penggerak pintu putar. Motor DC ini juga bisa diaplikasikan pada jenis rangkaian robot sederhana. Dapat juga digunakan sebagai penggerak pada berbagai komponen elektronika. Misalnya saja seperti pada vibrator ponsel, baling- baling kipas, alat bor dan alat sejenisnya. Prinsip Kerja Motor DC cara kerja motor dc Sebenarnya motor listrik yang menggunakan arus DC ini cukup mudah kita temukan di keseharian, lho. Karena memang alat yang satu ini ini banyak digunakan sebagai komponen penyusun dari berbagai perlengkapan elektronika. Prinsip kerja motor DC sendiri yaitu mengubah energi listrik yang didapatkan dari sumber utama, menjadi energi gerak yang digunakan oleh peralatan listrik. Adapun prinsip kerja motor DC adalah sebagai berikut Pertama-tama, arus DC pada rangkaian akan dialirkan pada kumparan. Kemudian, medan magnet yang tercipta akan menghasilkan torsi yang nantinya akan memutar motor. Setelah terjadi torsi, komutator kemudian akan bekerja yaitu dengan cara menjaga putaran motor listrik agar tetap menghasilkan arus yang searah. Jadi pada alat ini, armature yang dihasilkan oleh medan magnet akan diputar searah sehingga menghasilkan gaya mekanik. Dengan prinsip kerja di atas tentu tidak heran jika motor DC juga disebut sebagai perangkat elektromekanis. Karena pada dasarnya perangkat tersebut memang menggunakan medan magnet dan konduktor. Utamanya yakni dalam proses menghasilkan energi mekanik atau gerak yang ada pada perangkat elektronik tertentu. Mengenal Komponen Motor DC komponen motor dc Setelah membahas mengenai pengertian dan prinsip kerja motor DC, selanjutnya kita akan berkenalan dengan komponen motor DC. Apa saja yang bagian yang terdapat pada sebuah motor DC? Komponen motor DC adalah Rotor. Stator. Brush. Belitan armature. Commutator. Frame atau yoke. Belitan medan. Pole. Mari langsung saja kita simak pembahasan lengkap mengenai komponen utama penyusun motor DC berikut ini. 1. Rotor Bagian motor DC yang pertama adalah rotor. Dimana komponen bernama rotor inilah yang menjadi alat gerak secara dinamik. Terutama ketika ada tegangan yang mengalir pada rangkaian. Adapun komponen-komponen yang menjadi penyusun rotor antara lain adalah Poros shaft Inti jangkar armatur core. Sikat komutator brush. Belitan armature. 2. Stator Komponen selanjutnya yaitu stator. Dimana stator merupakan komponen motor DC yang tidak bergerak. Meskipun demikian, stator berperan penting untuk membuat rotor agar tetap berputar. Caranya yaitu dengan menghasilkan medan magnet disekitar rotor, agar rotor tersebut dapat bergerak ketika tegangan dialirkan pada rangkaian. Adapun bagian-bagian yang menyusun stator diantaranya adalah sebagai berikut Pole atau kutub. Belitan medan. Frame atau yoke. 3. Brush Komponen yang satu ini letaknya berada di dalam comutator. Brush merupakan salah satu komponen elektronika yang disusun dari meterial graphite atau karbon. Fungsi utama dari brush adalah untuk menghantarkan arus listrik menuju rotor. 4. Belitan Armature Belitan armature merupakan komponen yang fungsinya untuk menghasilkan medan magnet yang bersifat statis. Jadi, listrik statis yang mengalir pada rotor justru dihasilkan oleh belitan armature yang satu ini. 5. Commutator Komponen yang satu ini sebenarnya berasal dari slip ring. Yang perlu diketahui bahwa slip ring akan dipotong menjadi beberapa bagian. Kemudian bagian dari potongan tersebut nantinya akan dibuat tersambung dengan belitan armature. Komutator adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan energi arus listrik menuju belitan armature. Nah komponen tersebut pada umumnya terbuat dari bahan atau material tembaga. Ketika terjadi perubahan arus pada belitan armature, maka komutator menjadi bagian terpenting yang membantu melakukan perubahan arus pada rangkaian tersebut. 6. Frame Atau Yoke Komponen motor DC bernama frame atau yoke ini nantinya akan difungsikan sebagai pelindung komponen lain. Yakni pelindung rotor yang terdapat pada motor DC. Jadi bisa disimpulkan bahwa frame ini memang komponen yang didesain untuk melindungi semua komponen rotor. Misalnya saja mulai dari armature, pole, belitan medan, kutub magnet dan lain sebagainya. 7. Belitan Medan Belitan medan ini menjadi salah satu komponen penyusun motor DC yang perannya juga penting. Belitan medan disebut juga sebagai istilah field winding. Komponen yang satu ini mempunyai fungsi utama dalam proses menghasilkan medan statis pada stator pada motor DC. 8. Pole Pole juga terdapat pada komponen di dalam stator. Jadi, pole ini merupakan alat yang fungsinya untuk menghasilkan medan magnet. Selain itu, pole juga difungsikan untuk memastikan rotor untuk tetap berputar sebagai mana mestinya. Pole terletak di bagian dalam frame atau yoke. Jadi, pole ini berfungsi untuk menghasilkan fluks magnet. Kemudian fluks magnet akan menyebar diantara stator dan rotor. Hingga kemudian akan menghasilkan medan magnet yang membantu rotor untuk tetap berputar. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai konstruksi motor DC, simak contoh gambar motor DC di bawah ini Jenis – jenis Motor DC Tidak hanya terdapat satu macam saja, motor DC ini diklasifikasikan menjadi dua macam. Dimana jenis keduanya yakni motor DC berdasarkan sumber daya pembentuknya adalah motor DC yang memakai sumber daya terpisah dan satunya dengan memakai sumber dayanya sendiri. Untuk lebih jelasnya, mari langsung saja kita simak pembahasan mengenai jenis-jenis motor DC di bawah ini 1. Motor DC Dengan Sumber Daya Sendiri Jenis motor DC yang pertama yakni memakai sumber dayanya sendiri. Jenis ini ternyata juga dibagi lagi menjadi beberapa turunan. Berikut ini beberapa jenis motor DC dengan sumber daya sendiri Tipe Shunt Pada motor tipe shunt, terdapat gulungan medan yang tersambung secara paralel pada power supply yang sama dengan lilitan armature. Namun meskipun memiliki daya yang berasal dari power supply yang sama, namun ketentuan jenis arus dan jangkar yang nantinya dihasilkan akan berbeda. Selain itu, meskipun terjadi variasi pada beban namun tidak akan berpengaruh pada kecepatan dari motor DC shunt. Hal ini karena kecepatan yang dihasilkan oleh alat tersebut tetap konstan. Selain itu alat ini juga tidak bervariasi karena adanya beban mekanik yang dihasilkan oleh output-nya. Tipe Seri Jenis motor DC tegangan sendiri yang selanjutnya adalah tipe seri. Pada motor jenis tersebut, lilitan armature dan belitan medan akan tersambung secara seri pada alat catu daya. Pada motor DC tipe seri, arus yang masuk kedalam rangkaian akan bergerak ke arah yang sama berdasarkan polaritas sumber tegangan. Jadi ketika polaritas dari sumber tegangan diubah, maka secara otomatis arah medan magnet akan berubah haluan juga. Selain itu, motor dengan tipe seri ini juga disebut sebagai motor universal. Disebut demikian karena motor tersebut sangat fleksibel. Hal ini karena dapat bekerja dengan dua jenis catu daya, baik yang menggunakan tegangan AC ataupun DC. Tipe Gabungan / Compound Disebut sebagai tipe gabungan, karena motor ini terbuat dari kombinasi antara rangkaian seri dan shunt. Jadi, rangkaian compound ini memiliki dua sirkuit yang menghasilkan medan magnet. Berdasarkan orientasi fluks-nya motor DC tipe gabungan juga masih dibagi menjadi dua macam. Yaitu ling shunt compound DC motor dan short shunt compound DC motor. Jika ling shunt compound DC memiliki rangkaian kumparan yang dihubungkan secara paralel pada belitan armature. Maka short shunt compound DC memiliki rangkaian kumparan yang terdiri dari kombinasi antara kumparan angker paralel dan juga kumparan medan seri. 2. Motor DC Dengan Sumber Daya Terpisah Seperti namanya, jenis motor DC yang menggunakan sumber daya terpisah alias bukan dari dalam. Jadi, sumber arus yang berfungsi untuk mensuplai rotor dan armature berbeda dengan sumber arus inilah yang nantinya bisa digunakan untuk menggerakkan kumparan. Karena memiliki rangkaian tambahan yang bertugas untuk mensuplai arus listrik, maka motor DC dengan sumber daya terpisah ini memiliki harga yang jauh lebih mahal di pasaran. Tentu saja jika dibandingkan dengan harga motor DC yang memiliki sumber daya sendiri. Kelebihan dan Kekurangan Motor DC kelebihan dan kekurangan motor dc Contoh motor DC yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak. Misalnya motor DC 12 volt, motor DC arduino, motor DC 5v dan lain sebagainya. Namun sebenarnya apa sajakah kelebihan dan kekurangan dari perangkat elektronik tersebut? Mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini. 1. Kelebihan Motor DC Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh motor DC adalah Terbilang mempunyai torsi dan tingkat kecepatan yang jauh lebih mudah untuk dikendalikan. Motor DC jenis ini sengaja didesain agar mempunyai torsi awal yang besar. Memiliki sistem kontrol yang lebih mudah mudah dipahami karena tergolong cukup sederhana. Motor DC juga memiliki respon yang baik. Selain itu cocok juga digunakan meskipun daya yang tersedia terbilang rendah sekalipun. Memiliki performa yang mendekati linier dan sejenisnya. 2. Kekurangan Motor DC Selain kelebihan-kelebihan yang kita bahas diatas, motor tersebut juga memiliki kekurangan. Diantaranya kekurangan motor DC adalah seperti berikut ini Motor jenis tersebut nantinya akan memerlukan perawatan yang khusus dan tidak bisa dilakukan secara sembarangan agar fungsinya tetap terjaga. Cenderung tidak cocok jika digunakan pada tegangan dengan daya yang sangat besar. Harganya jauh lebih mahal dibandingkan perangkat sejenisnya. Tidak dapat digunakan untuk kecepatan tinggi dan lain sebagainya. Kesimpulan Motor DC merupakan perangkat elektronik yang bersifat elektromekanis. Jadi, alat tersebut berfungsi untuk mengubah arus listrik menjadi energi gerak yang dibutuhkan oleh piranti elektronik. Motor jenis ini juga memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya seperti memiliki torsi yang besar dan dapat dikendalikan, performa bagus, sistem kontrol dan respon yang baik. Dan menarinya lagi yakni bias diaplikasikan pada daya rendah. Sebagai motor yang menggunakan jenis tegangan DC, motor DC banyak diaplikasikan pada berbagai perangkat elektronik. Diantaranya seperti digunakan untuk bor listrik maupun vibrator ponsel. Dan untuk perangkat sehari – hari yang penggunaan motor DC ini juga ada pada pintu putar otomatis dan baling-baling kipas angin. Motor yang beroperasi pada arus DC disebut sebagai Motor DC dan motor yang menggunakan arus AC disebut sebagai motor AC. Umumnya kamu tidak akan terlalu banyak menjumpai motor AC tetapi motor DC hampir digunakan dimana saja, yang mana di bidang listrik dinamai DC motor. Motor DC adalah motor listrik yang merupakan perangkat elektromekanis yang menggunakan interaksi medan magnet dan konduktor untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik putar, dimana motor DC dirancang untuk dijalankan dari sumber daya arus searah DC. Sudah lebih dari 100 tahun motor DC brush disikat digunakan dalam industri serta aplikasi domestik. Gambar dan Simbol Motor DC Prinsip Kerja Motor DC Komponen utama dari Motor DC adalah Winding/liltan, Magnet, Rotors, Brushes, Stator dan sumber arus searah Arus DC. Ketika armature ditempatkan dalam medan magnet yang dihasilkan oleh magnet maka armature diputar dengan menggunakan arus searah, hal ini menghasilkan gaya mekanik. Dengan memanfaatkan putaran motor DC banyak jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan. Untuk lebih jelasnya mengenai Prinsip Kerja Motor Listrik DC. kami sudah membuat artikel khusus membahas prinsip kerja motor listrik AC dan DC Baca Juga Prinsip Kerja Motor Listrik Jenis - Jenis Motor DC Motor DC atau Motor Arus Searah merupakan aktuator yang paling umum digunakan untuk menghasilkan gerakan terus menerus dimana kecepatan putarannya dapat dengan mudah dikontrol, hal inilah yang menjadikan motor DC sangat ideal untuk digunakan dalam aplikasi pengaturan kontrol kecepatan, kontrol tipe servo, dan / atau positioning. Motor DC terdiri dari dua bagian penting, yaitu "Stator" yang merupakan bagian diam dan "Rotor" yang merupakan bagian yang berputar, dari kedua bagian penting motor ini hasilnya terdapat tiga jenis Motor DC yakni Motor DC Brush Motor DC Brushless Motor DC Servo 1. Motor DC Brush Disikat Pada motor jenis ini, medan magnet dihasilkan dengan melewatkan arus melalui komutator dan sikat yang ada di dalam rotor, dari sinilah disebut Motor Brush. Sikat tersebut terbuat dari karbon, dimana motor DC brush terbagi menjadi Motor DC daya terpisah Separately Excited DC Motor dan Motor DC Sumber Daya Sendiri Self Excited DC Motor. Bagian stator motor terdiri dari kumparan yang terhubung secara melingkar sedemikian rupa sehingga akan terbentuk kutub utara dan selatan. Pengaturan kumparan ini dapat dilakukan baik secara seri atau paralel dengan gulungan kumparan rotor akan menghasilkan motor DC kumparan seri luka dan motor DC kumparan shunt. Armature atau bagian rotor dari motor DC terdiri dari komutator yang pada dasarnya adalah konduktor pembawa arus yang terhubung di salah satu ujungnya ke segmen tembaga yang terisolasi secara elektrik. Daya eksternal dapat dihubungkan ke komutator melalui sikat saat armature berputar. Motor DC Brush Jenis Motor DC ini dikelompokkan berdasarkan sambungan listrik lilitan jangkar dan lilitan medan, dari berbagai sambungan tersebut maka terdapat klasifikasi penggolongan jenis motor yang baru. Berdasarkan pada pembangkitan medan magnetnya, Motor DC brush dibagi menjadi 3 jenis utama motor DC yaitu Magnet Terpisah, Mandiri Sendiri, dan Permanen. Pada jenis motor tipe magnet permanen, magnet yang kuat digunakan untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan, sedangkan pada jenis motor yang tereksitasi secara terpisah dan tereksitasi sendiri self-excited , sebuah elektromagnet digunakan dalam tubuh stator. Adapaun motor DC tipe self-excited dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu Motor DC Shunt Shunt Excited, motor DC seri Series Excited dan motor DC Gabungan/Coumpound Compound Excited. Motor DC tipe Compound kemudian dibagi lagi menjadi Compound Kumulatif dan Compound Diferensial dengan tipe Shunt panjang dan tipe Shunt pendek di masing-masing mtor DC Compound. Jenis - Jenis Motor DC Brush 1. Motor DC Sumber Daya Terpisah Separately Excited Motors Seperti dengan namanya, motor DC jenis ini menggunakan sumber daya terpisah untuk lilitan jangkar dan lilitan medan, dengan kata lain lilitan jangkar dan lilitan medan secara elektrik terpisah satu sama lain. Pada motor DC sumber daya arus terpisah, arus jangkar dan arus medan tidak saling mengganggu karena sumbernya berbeda, tetapi daya inputnya adalah sama dengan total daya input . Jika Vf dan If adalah tegangan dan arus yang sesuai dengan sirkuit medan magnet dan Vt dan Ia adalah tegangan dan arus yang sesuai dengan sirkuit jangkar, maka total daya input yang diberikan menjadiVf * If + Vt * Ia. 2. Motor DC Sumber daya Sendiri Self-Excited Motors Pada motor DC yang tereksitasi sendiri, lilitan medan dan lilitan armature terhubung di sumber suplai tunggal, dimana hubungan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan shunt atau paralel dan seri. Oleh karena itu, motor sumber daya sendiri sendiri diklasifikasikan lagi menjadi motor DC shunt dan motor DC seri A. Motor DC Shunt Pada jenis motor DC shunt, lilitan medan dan lilitan angker armature terhubung secara paralel di catu daya yang sama sehingga mengakibatkan lilitan medan terpapar ke seluruh tegangan terminal. Meskipun jenis daya-nya sama, tetapi arus medan dan arus jangkar akan berbeda, disamping itu kecepatan motor DC shunt konstan dan tidak bervariasi dengan beban mekanik pada output. Berikut ini gambar struktur motor DC shunt Rangkaian listrik motor DC shunt Jika Eb adalah ggl belakang motor, maka Vt = Eb + Ia * Ra Jika konstanta jangkar adalah Ka dan kecepatan putarannya adalah , maka Eb = Ka * * Φ Di mana Φ adalah fluks magnet, maka Vt = Ka * * Φ + Ia * Ra Total arus adalah It = If + Ia Maka total daya yaitu P = Vt * It B. Motor DC Seri Pada jenis motor DC seri, belitan medan dan belitan angker armature terhubung secara seri dengan catu daya, hasilnya arus yang sama mengalir di belitan medan dan belitan dinamo. Motor DC seri disebut juga sebagai Motor Universal hal ini karena motor DC seri dapat bekerja dengan catu daya AC atau catu daya DC. Motor DC seri akan terus berputar ke arah yang sama berdasarkan polaritas sumber tegangan, hal ini karena jika kita mengubah polaritasnya, maka polaritas lilitan jangkar dan arah medan magnet dibalik secara bersamaan, dimana kecepatan motor seri DC bervariasi dengan beban mekanisnya. Berikut ini gambar rangkaian Motor DC seri Gambar rangkaian listrik motor DC Seri C. Motor DC Coumpound/Gabungan Motor DC coumpound/gabungan menggunakan kombinasi gulungan seri dan gulungan medan shunt, dimana belitan seri terhubung secara seri dengan jangkar motor sementara belitan shunt terhubung secara paralel. Pada motor DC coumpound terdapat dua sirkuit medan yang menghasilkan medan magnet, sehingga motor DC coumpound terbagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan orientasi fluks-nya, yaitu motor DC Compound Kumulatif dan motor DC Compound Diferensial. Dalam motor DC coumpound fluks bidang shunt akan membantu fluks bidang seri contohnya bila keduanya dalam arah yang sama, maka ini yag disebut motor DC coumpound kumulaitf, dimana jumlah fluks adalah fluks magnet total. ΦTOTAL = ΦSERIES + ΦSHUNT Berikut gambar rangkaian motor DC coumpound kumulatif Gambar rangkaian listrik-nya Dalam kasus motor DC coumpound kumulatif, apabila fluks yang dihasilkan oleh medan seri dan medan shunt berada pada arah yang berlawanan maka fluks total sama dengan selisih di antara keduanya. ΦTOTAL = ΦSERIES – ΦSHUNT Berdasarkan rumus diatas maka fluks yang dihasilkan kurang dari fluks asli-nya, oleh karena itulah jenis motor DC coumpound kumulatif jarang dipakai. Motor DC coumpund kumulatif dan diferensial dapat dibagi lagi berdasarkan shunting dari belitan medan shun menjadi perangkat shunt panjang Long Shunt dan shunt pendek Short Shunt. Pada motor shunt panjang, lilitan medan shunt sejajar dengan lilitan armatur dan seri. 4. Motor DC Magnet Permanen Pada motor DC magnet permanen, magnet yang kuat digunakan untuk menghasilkan medan magnet, maka dari itu motor DC magnet permanen hanya terdiri dari belitan dinamo saja. Berikut ini gambar dari motor DC magnet permanen Motor DC brush tipe magnet permanen memiliki ukuran lebih kecil dan lebih murah jika dibandingkan dengan jenis motor DC stator eksitasi. Umumnya magnet langka yang ada di bumi seperti samarium, kobalt atau neodimium serta boron digunakan sebagai magnet pada motor DC magnet permanen karena magnet tersebut sangat kuat dan mempunyai medan magnet tinggi, disamping itu karakteristik kecepatan / torsi pada motor DC magnet permanen lebih linier daripada motor DC stator eksitasi Adapun kelemahan dari motor DC brush adalah apabila terjadi percikan antara komutator dan sikat dalam kondisi beban berat heavy load maka dapat menghasilkan panas dalam jumlah besar sehingga mengurangi masa pakai motor. 2. Motor DC Brushless Tanpa Sikat Motor DC brushless biasanya terdiri dari rotor magnet permanen dan stator lilitan koil, dengan tersebut maka penggunaan magnet permanen di rotor menghilangkan kebutuhan untuk sikat di bagian rotor. Oleh karena itu, berbeda dengan motor DC brush, tipe ini tidak mengandung sikat sehingga tidak ada keausan sikat karena jumlah panas yang dihasilkan kecil. Motor DC brushless berukuran lebih kecil tetapi lebih mahal daripada motor DC tipe brushed konvensional karena jenis motor ini menggunakan sakelar “Hall effect” di stator untuk menghasilkan urutan rotasi medan stator yang diperlukan. Karena tidak ada sikat di motor, harus ada beberapa cara lain untuk mendeteksi posisi sudut rotor. Sensor Hall Effect digunakan untuk menghasilkan sinyal umpan balik yang diperlukan untuk mengontrol perangkat semikonduktor. Motor DC brushless lebih mahal daripada motor DC brush dan lebih efisien daripada motor brush, tetapi memiliki keunggulan dalam hal karakteristik kecepatan torsi yang lebih baik, lebih efisien dan memiliki masa operasi atau penggunaan yang lebih lama dari jenis Motor brush. 3. Motor DC Servo Motor DC Servo adalah jenis motor DC kecil yang memiliki putaran berkecepatan tinggi, tetapi torsi -nya tidak cukup untuk memindahkan beban apa pun. Motor servo DC terdiri dari empat bagian utama yaitu motor DC normal, gearbox untuk kontrol kecepatan, sirkuit kontrol, dan unit sensor posisi. Gearbox akan mengambil input kecepatan tinggi dan mengubahnya menjadi kecepatan yang lebih lambat namun lebih praktis. Unit sensor posisi berperan sebagai potensiometer sedangkan sirkuit kontrol adalah penguat detektor kesalahan. Aplikasi Motor DC Seperti yang kita ketahui motor DC adalah peralatan mekanik yang paling sering atau mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seperti motor kecil yang ada mainan anak-anak. Berikut ini beberapa penggunaan motor DC yang kami golongkan berdasarkan jenis - jenis motor DC. Aplikasi Pada Motor DC seri Motor DC seri adalah jenis motor DC terbaik karena cocok untuk untuk bergerak pada daya tinggi dan rendah, untuk drive listrik kecepatan stabil dan acak, mempunyai konstruksi yang sederhana, mudah untuk dirancang serta pemeliharaan yang ringan, disamping itu juga memiliki torsi awal yang tinggi. Beberapa peralatan yang mengunakan motor DC seri yaitu Traksi listrik, Electric footing, Derek/crane, Lift, Air compressor, Elevator, Winching systems, Pengering rambut, Vacuum Cleaner dan Mesin jahit. Aplikasi Pada Motor DC Shunt Karena motor DC jenis ini menghasilkan kecepatan yang konstan maka penggunaan motor DC Shunt umumnya merupakan peralatan yang membutuhkan kecepatan yang konstan. Beberapa pearalatan yang menggunakan motor DC shunt sebagai alat penggeraknya yaitu kaca depan mobil, Wiper, Mesin bubut, Alat bor, Lift, Kipas angin, Blower, Pompa sentrifugal, Konveyor, Mesin pemintal/tenun. Aplikasi Pada Motor DC Sumber Daya Terpisah Separately Excited DC Motors Pada motor DC sumber daya terpisah umumnya dipakai pada peralatan yang tidak memerlukan pengontrolan kecepatan seperti Penyapu kaca mobil, Mesin cuci, Blower pada pemanas dan pendigin udara, drive disk komputer, kursi roda, mainan. Aplikasi Pada Motor DC Coumpoud Beberapa pearalatan yang menggunakan Motor DC coumpound seperti Alat press, Sekop listrik, Mesin recipro, KOnveyor, Mesin Stamping, Elevator, Kompresor, Alat giling, dan Heavy planner. Aplikasi Pada Motor DC Brushless Motor DC brushless adalah jenis motor khusus yang tidak menggunakan sikat dimana memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dan kecepatan yang tinggi serta kemampuan pengontrolan yang baik. Beberapa peralatan yang menggunakan jenis motor DC brushless yaitu peripheral komputer drive disk, printer, Peralatan listrik genggam, Alat pengangkat, Alat pemanas, Kendaraan mulai dari pesawat terbang hingga mobil, serta Kipas pendingin kecil. Baca Juga Motor DC vs Motor Servo, Apa Perbedaanya? Ada materi yang kurang ? Silahkan berkomentar dibawah Pengertian Motor DC dan Prinsip Kerjanya - Pengertian motor DC merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Cara kerja motor DC dalam mengubah energi yaitu dengan mengambil daya listrik melalui arus searah yang kemudian diubah menjadi rotasi DC juga dikenal dengan sebutan motor listrik atau motor arus searah. DC Motor juga dapat diartikan sebagai perangkat yang dapat merubah energi listrik ke dalam energi gerak atau namanya, DC motor memiliki dua terminal dan memerlukan arus searah atau DC Direct Current untuk dapat menggerakannya. Motor listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor listrik DC. Berikut contoh aplikasi/penggunaan motor DC dalam teknologi modern Aplikasi motor DC sebagai penggerak pintu geser pada otomatisasi sistem monitoring ruangan penyimpanan database menggunakan PLC omron CPM1A I/O 30Aplikasi penyearah Thyristor gelombang penuh satu phasa pada pengendalian arah putaran motor DC untuk membalik arah putaran kekanan dan putaran ke motor DC menggunakan paralel port dalam rangkaian robot sederhana yang dikendalikan menggunkan komputer dan paralel dan Bentuk Motor DCBagian-bagian Motor DCBerikut bagian-bagian dari motor DC lengkap dengan gambar dan fungsinya 1. Rotor ArmatureRotor adalah salah satu bagian motor DC yang juga sering disebut dengan armature. Komponen tersebut berputar dan berada di antara kutub bagian fields windings. Adapun beberapa partikel penyusun rotor diantaranya core, commutator, shaft dan gulungan pada motor DC ialah silinder laminasi magnetik yang diisolasi satu sama lain. Posisi rotor ini tegak lurus terhadap sumbu silinder. Rotor inilah yang akan berputar pada porosnya dan dipisahkan dari kumparan medan oleh celah Stator Medan KumparanStator merupakan salah satu dari bagian motor DC, stator tidak bergerak, melainkan diam. Partikel penyusunnya terdiri dari beberapa komponen, diantaranya yaitu inti, belitan dan rangka bagian rangkanya dibuat dengan menggunakan besi tuang, serta menjadi rumah bagi seluruh elemen generator. Komponen yang satu ini merupakan bagian motor DC yang berupa lilitan kawat yang akan menghasilkan medan magnet. Bagian ini merupakan bagian yang statis / tidak Badan MesinKomponen badan mesin memiliki fungsi sebagai media untuk mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan oleh kedua kutub magnet. Selain itu, badan mesin juga memiliki fungsi untuk meletakkan alat alat tertentu yang mengelilingi bagian dari mesin. Umumnya badan mesin ini terbuat dari material plat baja atau besi Commutator KomutatorKomutator adalah struktur silinder yang terbuat dari tembaga yang ditumpuk tetapi diisolasi satu sama lain menggunakan mika. Fungsi utama komutator adalah untuk memasok arus listrik ke lilitan Brush Sikat Motor DCCarbon brush terletak pada komutator dan berguna untuk memberikan suplai tegangan listrik menuju motor. Motor secara mekanis bisa menimbulkan masalah tertentu pada sebuah beberapa perawatan saat memakai motor tersebut. Tindakan dari carbon brush ataupun adanya gerakan pada komutator bisa menimbulkan sebuah percikan sikat ini terbuat dari grafit dan struktur karbon. Sikat pada motor DC berperan untuk menghantarkan arus listrik dari rangkaian luar ke komutator yang Belitan ArmatureKomponen ini sering juga dikenal sebagai Armature winding yakni bagian dari motor DC yang perannya untuk menghasilkan medan magnet statis pada karena itu, kita memahami bahwa komutator dan unit sikat berkaitan dengan transmisi daya dari rangkaian listrik statis ke daerah yang berputar secara mekanis atau Frame YokeBagian motor Dc yang satu ini merupakan pelindung protektor stator dan rotor. Frame atau yoke melindungi semua komponen yang ada Kerja Motor DCTerdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke kerangka magnet, Poles kutub motor, Field winding kumparan medan magnet, Armature Winding Kumparan Jangkar, Commutator Komutator dan Brushes kuas/sikat arang.Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan Motor DC1. Motor DC Exsitasi Sendiri Self Excited DC MotorMotor listrik DC mendapatkan sumber aliran arus yang merupakan penguat magnet tanpa adanya sumber khusus, melainkan dari perangkat itu sendiri. Jika berdasarkan hubungan lilitan pada penguat magnet dengan yang ada di jangkar, maka motor DC ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, di antaranya motor seri, motor shunt dan motor kompon. Detailnya bisa dilihat di bawah iniMotor DC Seri - Jenis ini merupakan yang terbaik, sebab dapat bergerak baik pada daya listrik rendah maupun tinggi. Tingkat kecepatannya stabil, mempunyai susunan yang sederhana, mudah dalam perancangannya, pemeliharaannya yang murah, serta torsi awal cukup tinggi. Alat elektronik yang menggunakan jenis motor ini yaitu vacuum cleaner, hair dryer, lift dan DC Brushless - Motor listrik DC ini tanpa memakai sikat serta memiliki keunggulan dalam hal efisiensi, kecepatan dan pengendaliannya. Peralatan yang mengaplikasi jenis motor DC ini yaitu kipas pendingin kecil, printer, alat pemanas dan DC Shunt - Jenis motor DC ini dipakai pada alat-alat yang memerlukan kestabilan kecepatan. Beberapa alat elektronik yang mengaplikasikan motor ini di antaranya alat bor, kipas angin, wiper dan Motor DC Exitasi Terpisah Separately Excited DC MotorJenis motor listrik DC ini memperoleh sumber aliran listrik dari suatu sumber tertentu, yang mana terpisah dari sumber arus menuju rotor. Dalam hal ini, aliran listrik menuju jangkar tidak terikat dengan arus penguat Kecepatan Motor DC1. Pengendalian Tegangan JangkarJika tegangan pada jangkar motor seri dengan penguatan terpisah yang tengah berlangsung dengan diturunkan kecepatannya, akibatnya torsi juga akan turun. Sehingga torsi motor menjadi lebih kecil dibandingkan torsi beban. Hal ini menyebabkan kecepatan motor menurun hingga besaran torsi motor sama dengan torsi Pengendalian MedanPengaturan kecepatan motor DC dapat dilakukan dengan mengendalikan medan. Hal tersebut dilakukan dengan sistem apabila fluksi pada medan diturunkan, maka mengakibatkan naiknya kecepatan motor. Namun sangat disayangkan, cara ini dapat menimbulkan beberapa permasalahan dalam hal efisiensi, sehingga cukup jarang Motor DCMotor DC ini memiliki beberapa fungsi khususnya dalam sebuah rangkaian elektronik, di antaranyaSebagai penggerak peralatan elektronik, seperti pada mata bor, baling-baling kipas, vibrator listrik dan masih banyak penggerak pintu putar, berkat adanya driver H-Bridge, pintu dapat membuka dan menutup secara komponen rangkaian robot sederhana, dengan mengendalikan motor DC melalui komputer dengan paralel Motor DCBerikut di bawah ini merupakan beberapa kelebihan dari motor DC, di antaranyaPerformanya mendekati awalnya dan kecepatannya mudah DC lebih baik untuk pengaplikasi yang berdaya sistem kontrol yang relatif lebih mudah dan respon yang baik, sehingga cocok untuk pengaplikasian motor ulasan mengenai pengertian motor DC, jenis, komponen dan prinsip kerja motor DC. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih.

jenis jenis motor dc dan gambarnya